Senin, 28 Oktober 2019



10 Jenis orang Solat Yang Tidak Diterima Allah. Baca Supaya Ibadah Solat Kita Tidak Sia-Sia!

Solat merupakan ibadah yang penting, istimewa dan unik. Solat dapat menghubungkan insan dengan penciptanya secara langsung. Solat juga merupakan ibadah yang pertama disyariatkan dan yang paling akhir ditinggalkan oleh manusia. Dari segi amalan ibadah solat dipenuhi dengan sebutan takbir, tahmid dan zikir.

Solat adalah merupakan ibadah yang ringan yang mampu dikerjakan oleh setiap orang. Ringan atau beratnya ibadah solat bergantung kepada keimanan seseorang itu. Semakin beriman seseorang itu semakin mudahlah ia dapat melakukannya. Dalam cuaca sejuk umpamanya, amatlah sukar seseorang itu untuk bangun melakukan solat Subuh tetapi bagi mereka yang mempunyai keimanan yang mantap, mereka tidak akan meneruskan tidur seandainya belum menyempurnakan solat Subuh itu.

Ganjaran solat adalah amat besar sekali. Ibadah ini dapat membantu menyelamatkan manusia daripada azab akhirat. Ibadah ini juga dapat menghilangkan kegelisahan, mendatangkan ketenteraman, ketenangan dan kebahagiaan. Dalam hadis dan pelbagai pendapat ulama menyebutkan bahawa solat dapat membantu memakbulkan doa seseorang.

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : “Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barang siapa yang tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.”(Tabyinul Mahaarim)

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa : “10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba’.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.”

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : “Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah.”

Hassan r.a berkata : “Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk.”

Salah satu sifat kesempurnaan Allah SWT iaitu baik dan suka kepada sesuatu yang sempurna. Allah SWT tidak menerima suatu keyakinan, ucapan dan perbuatan kecuali yang sempurna dan baik. Ibadah solat merangkumi kepercayaan, ucapan dan perbuatan.

Solat yang terbaik adalah keyakinan yang benar, ucapan yang teratur dan perbuatan yang mencerminkan sikap dan perbuatan Rasulullah SAW. Solat yang dikerjakan mengikut cara Rasulullah SAW. akan memperoleh ketenangan, ketenteraman dan sekaligus dapat mendidik jiwa manusia kearah yang benar dan baik. Di samping itu, sembahyang dapat juga melahirkan sifat mahmudah dan menolak sifat mazmumah.

sumber nasihatustazz

Rabu, 23 Oktober 2019


Terdiam Sepi... 
Liric by Nazia Marwiana

Terlambat sudah aku menyadari
Setelah hatiku kini terluka
Hatiku yang tulus selalu mencintai
Dan menyayangimu segenap jiwa
Kini kucoba untuk merenungi
Dalam hati ini kucoba bertanya
Apakah salahku hingga dirimu pergi?
Cintaku menjadi harapku sia-sia
Dalam diam kuterpaku mengingat kisah kita
Sedih hatiku tiada berbicara
Lemah diriku sungguh tidak berdaya
Kepergianmu membuatku tersiksa
Andaikan waktu bisa kuputar kembali
Kuingin dirimu tetap ada di sini
Melewati kisah cinta yang kita jalani
'Ku tak mampu bila dirimu pergi
Terdiam kutenggelam meniti sepi malam
'Ku sendiri menanggung semua beban kau berikan
Mengalir air mata membasahi pipi
Kutepiskan semua dengan ikhlas hati
Andaikan waktu bisa kuputar kembali
Kuingin dirimu tetap ada di sini
Melewati kisah cinta yang kita jalani
'Ku tak mampu bila dirimu pergi
Terdiam kutenggelam meniti sepi malam
'Ku sendiri menanggung semua beban kau berikan
Mengalir air mata membasahi pipi
Kutepiskan semua dengan ikhlas hati
Kuikhlaskan engkau pergi
Dalam hatiku pun sudah rela
Jika nanti kau kembali
Pintu hatiku selalu terbuka

Senin, 07 Oktober 2019

MIN 30 Aceh Utara Gelar Pengajian TASTAFI untuk membentengi Murid dari Aliran sesat di Era Milenial.
Oleh:
Ust. T. Ibnoel Hajar, M. Pd
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 30 Aceh Utara yang berlokasi di Gampong Meunasah Bujok Kecamatan Baktiya Kabupaten Utara menggelar pengajian Tastafi (Tauhid, Tasawuf dan Fikih), setiap hari senin setelah seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai. Pengajian Tastafi diasuh oleh Ust. T. Ibnoel Hajar, S.Pd.I, M.Pd, Guru MIN 30 Aceh Utara yang juga sebagai Kaprodi PAI di Kampus STAI Yanura dan Dosen pada Kampus Ma'had Aly Dayah Malikussaleh Pantonlabu.
Demikian disampaikan oleh Kepala MIN 30 Aceh Utara, H. Muhammad Yusuf, S.Pd.I kepada media, Senin (7/10/2019). Menurutnya, keberadaan pengajian Tastafi sangat penting di era millenial ini, karena para murid selain belajar ilmu Agama dari buku-buku di Madrasah, juga  mendapatkan pengetahuan fikih tambahan dari kajian beberapa kitab-kitab, baik kitab Arab jawi maupun kitab Arab tulen, agar supaya para murid setidaknya sudah mendapat bekal awal cara mengterjemahkan isi kitab sebelum nantinya jika ada yang melanjutkan ke Dayah-Dayah Terpadu.
“Dengan pengajian Tastafi adalah bentuk upaya membentengi aqidah dari berbagai aliran sesat dan ajaran menyimpang dari Syariat Islam, selain itu juga sebagai modal untuk  menanamkan nilai-nilai karakter budi pekerti bagi anak didiknya,”harap H.Muhammad Yusuf yang akrab disapa H.Yoes.
Guru pengajian, Ustadz T. Ibnoel Hajar, S.Pd.I, M.Pd mengatakan, bahwa pengajian kitab dilaksanakan setiap hari Senin seusai seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) dimadrasah setempat selesai, pengajian ini diikuti oleh murid dari kelas 4, 5 & 6.
Adapun untuk Tauhid diajarkan Kitab Kifayatul Mubtadi, Tasawuf diajarkan Kitab Nahjus Salamah, dan Fikih diajarkan Kitab Matan Taqrib “Kitab Arab”, sedangkan pengajian Kitab Arab ini hanya dikhususkan bagi murid kelas 6.

Kemudian, juga dilaksanakan pengajian Hafidz Qur’an setiap hari Selasa dan Kamis khusus bagi murid yang memiliki bakat hafidz Qur'an, ini juga dilaksanakan setelah proses mengajar (KBM) selesai.
Keinginan saya ketika para murid belajar di madrasah supaya terasa seperti ada aroma pesantren dimadrasah... Biar mereka lebih bertaqwa kepada Allah Swt.
“Oleh karena itu, penguatan Syariat Islam merupakan prioritas pemerintah Aceh khususnya Kabupaten Aceh Utara, Untuk mewujudkan ini, salah satunya bisa dilakukan melalui pengajian Tastafi,” ucapnya.