Jumat, 23 Agustus 2019

Sebuah Renungan Seorang yang haus kasih sayang

(Ilustrasi foto kebersamaan 
dalam keluarga)

UNTUKMU AYAH YANG TELAH MEMILIH UNTUK BERPISAH°
By. Ibnoel Hajar Ahmad. 

AYAH..
Ayah Kau dimana?
Mengapa kita tidur terpisah selama ini?
Dulu kau selalu memelukku saat aku menangis terbangun tengah malam, kau selalu mengusap punggung dan kepalaku. AYAH..

Apakah kita akan terpisah seperti ini selamanya?
Saat aku terbangun Ayah selalu ada disampingku, menggendongku, memandikanku, Memakaikanku baju dan Menyuapi ku Bubur.. Kita selalu makan bersama.. dan sekarang Kita terpisah jauh AYAH..
Makan pun kita tak pernah bersama.. bahkan tuk tertawa tersenyum pun tidak pernah ayah..

AYAH..
Pilihan Yang kalian pilih sungguh menyakiti Batinku..

Aku terlahir untuk kalian sayangi Bukan Tuk Alasan perpisahan Kalian..
Aku Bukan terlahir tuk MENCARI kasih Sayang.. tapi KALIANLAH yang seharus MEMBERIKAN nya untukku..

Karna Ego Kalian aku Menjadi terombang Ambing oleh kehidupan hanya tuk mencari KASIH SAYANG kalian..

Ayah..
Jika Kalian Memiliki satu permintaan, apa yang akan kalian Ajukan kepada tuhan??
Apa kalian tidak ingin memberikan kehidupan ku seperti anak lainnya??
Kebahagian bersama orang tua mereka dalam satu keluarga?

AYAH IBU..
Aku tidak tahu apa permintaan kalian..
MUNGKIN kalian INGIN MENEMUKAN CINTA SEJATI KALIAN kemudian MENIKAH LAGI dan Mempunyai ANAK lagi dari Pasangan KALIAN

Jika itu yang kalian PIKIRKAN maka EGO KALIAN akan menghancurkan KEHIDUPAN MASA DEPANKU..

Apa kalian tau?
JIka Aku yang memiliki KESEMPATAN Terakhir itu aku akan meminta AGAR AKU BERKUMPUL BERSAMA KALIAN KEMBALI

Bukan Tuk memiliki AYAH BARU dan IBU BARU lagi
Aku Hanya Ingin Kembali BERSAMA kalian.😭

🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
Buat anda yang telah berkeluarga pertahankanlah keluargamu jangan mudah tergoda dengan laki-laki atau wanita lain INGAT ANAKMU yang butuh kasih sayangmu

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Semoga yg berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal'afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja. Aamiin ya Rabbal'alamiin

Semoga bermanfa'at.

Kamis, 22 Agustus 2019

Pentingkah PAUD bagi Anak?


Pentingkah PAUD bagi Anak?
Oleh 
Ust. T. Ibnoel Hajar,  M. Pd

Anak adalah harta paling berharga yang kita miliki di dunia ini. Sebagai orang tua tentu saja kita ingin apapun yang terbaik untuk anak kita, termasuk dalam hal pendidikannya. Lalu sejak kapankah anak harus mendapat Pendidikan secara formal? Apakah nanti saja ketika ia berumur 6-7 tahun di SD? atau dimulai dari ia berumur 3 tahun dan di masukan ke PAUD? Jawabannya adalah anak semestinya sudah mendapat Pendidikan sejak ia kecil. Oleh karena itu masuk PAUD perlu bagi anak. Mengapa? Di bawah ini diuraikan beberapa alasan mengapa masuk PAUD perlu untuk anak:
1. Memberi Stimulus Perkembangan Otak
Biasanya di PAUD itu anak diajarkan menyanyi, menggambar, mewarnai, permainan, dll. Hal tersebut mampu menstimulus perkembangan otak anak dan memicu ia untuk terus termotivasi mengetahui pengetahuan-pengetahuan baru.
2. Mengajarkan Kerjasama
Ketika anak Sekolah di PAUD maka sewaktu-waktu gurunya akan memberi tugas kelompok kepada mereka. Hal ini sangat baik untuk melatih kerja sama, saling membantu dalam memecahkan masalah.
3. Mendapat Pengetahuan Baru
Di PAUD biasanya guru juga akan mendongeng atau menceritakan hal-hal yang menarik dan bermanfaat. Anak juga akan diberi berbagai keterampilan yang membuatnya kaya akan berbagai pengetahuan baru.
4. Mengajarkan Budaya Senang Sekolah
Jika anak anda dimasukkan ke PAUD yang mengharuskan ia datang hampir setiap hari dan ia mendapat berbagai pengalaman menyenangkan disana. Maka ketika ia masuk SD/MI ia tidak akan malas dan malah akan senang Sekolah.
5. Melatih Kedisiplinan
PAUD biasanya masuk jam 8 pagi, dengan begitu anak dilatih kedisiplinannya dengan cara ia harus bangun pagi agar tidak terlambat ke Sekolah.
6. Melatih Keberanian
Ketika di PAUD biasanya guru akan memberikan pertanyaan pertanyaan yang menstimulus anak agar berani menjawab, meminta siswa bernyanyi, dll. Kegiatan-kegiatan tersebut secara disadari atupun tidak merupakan sutu proses untuk melatih keberanian siswa.
7. Menanamkan Karakter dan Sikap yang Baik Sejak Dini
Di PAUD biasanya anak diajarkan do’a do,a dalam kehidupan sehari-hari, cerita-cerita yang mengandung nasihat, cara berbuat baik kepada teman, guru, dan orang tua melalui lagu, dll. Hal tersebut sangat bagus untuk penanaman karakter dan sikap untuk anak.
Nah itulah alasan mengapa masuk PAUD itu sangat penting. Ayo yang punya balita masukanlah anak anda itu ke PAUD agar perkembangan otaknya sudah terstimulus sejak kecil. Jadi, Seberapa pentingkah PAUD bagi Anak? 

130 Calon Mahasiswa Baru STAI Nurul Arafah Panton Labu Mengikuti Tes Seleksi


Calon Mahasiswa Baru STAI Nurul Arafah Panton Labu Mengikuti Tes Seleksi.

Aceh Utara - Sebanyak 130 calon mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Arafah Panton Labu Kabupaten Aceh Utara mengikuti ujian seleksi jalur mandiri yang dilaksanakan oleh pihak akademik STAI Nurul Arafah Panton Labu di kampus setempat, Kamis,( 22/8).

Wakil Ketua II STAI Nurul Arafah Panton Labu, Tgk Ibnu Hajar S. Ud, M. PD mengatakan,  ini merupakan tahun pertama untuk merekrut mahasiswa sekaligus sebagai mahasiswa tingkatan pertama STAI  Nurul Arafah Panton Labu.

"Alhamdulillah tahun perdana penerimaan mahasiswa baru berjalan dengan lancar dengan pelamar 130 mahasiswa mereka ini merupakan mahasiswa pendiri pertama kampus STAI Nurul Arafah", ujarnya, yang turut juga di iyakan oleh Kaprodi PAI Ust. Ibnoel Hajar, S. Pd. I. M. Pd.

Dikatakannya, pelaksanaan ujian berjalan dengan khitmad dan tertib, peserta diberikan empat meteri ujian yaitu Tes Potensi Akademik, Tes Bidang Studi Prediktif dan Tes Wawancara serta Baca Al-Quran.

"Secara umum pelaksanaan ujian berjalan lancar, peserta mengikuti ujian seleksi tulis dengan soal choise, yaitu Tes Potensi Akademik dan Tes Bidang Studi Prediktif kemudian setiap mahasiswa mengikuti tes baca Al-Quran dan Wawancara", sebutnya.

Lanjut Tgk Ibnu Hajar, "hasil ujian nantinya akan diumumkan pada tanggal 24 Agustus mendatang dan pendaftaran ulang bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi,  dimulai dari tanggal 25 Agustus s.d 9 September 2019".

Saat ini, sambung Tgk Ibnu Hajar, STAI Nurul Arafah Panton Labu akan  terus berbenah diri untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu, salah satu langkah yang ditempuh ialah menyediakan ruang belar yang representative dan serta peningkatan kualifikasi tenaga pengajar ke jenjang strata tiga (S3).

"Ruang kuliah sangat representatif,  kemudian tahun ini kita akan membangun Gedung Baru dengan 2 lantai yang insya Allah siap pada bulan Desember 2019 ini, disamping juga kualifikasi dosen terus kita dorong ke jenjang s3, tutupnya".

Minggu, 11 Agustus 2019

MIN 30 Aceh Utara menggelar kegiatan memperingati HUT RI yang ke-74

Keluarga Besar MIN 30 Aceh Utara menggelar kegiatan memperingati HUT RI yang ke-74 dengan beragam lomba menarik dan seru di halaman madrasah setempat, Rabu – Kamis (07 – 08/08/2019). Seluruh siswa, Guru dan masyarakat mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh keceriaan dan semangat.
Ketua panitia pelaksana, Ustaz Ibnoel Hajar, M.Pd mengatakan, bahwa lomba-lomba yang diselenggarakan kali ini adalah untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74. Selain itu, kami ingin menambah keakraban dan rasa kekeluargaan antar para siswa.
“MIN 30 Aceh Utara dalam rangka memperingati HUT RI ke 74 ini, dengan mengadakan beberapa perlombaan yang diikuti oleh murid perwakilan kelas yang dipilih guru kelas atau wali kelasnya masing-masing. Sedangkan untuk dewan guru dan pegawai madrasah adalah lomba tarik tambang melawan pemuda Gampong Meunasah Bujok. Salah satunya adalah pemilihan murid teladan. Hal ini sejalan dengan program penguatan karakter,”katanya.
Selain itu diketahui perlombaannya adalah lomba lari 100 meter, lomba balap karung, bawa bola pimpong dan kelereng dengan sendok, tarik tambang dan lomba sepeda lambat. Kemudian pemilihan kelas terbersih dan terindah serta pemilihan murid teladan juga diadakan pada momen kali ini. Hasil penilaiannya akan diumumkan nanti pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Idul Adha, sekaligus penyerahan hadiah kepada murid pemenag lomba.
“Kami ingin mengakrabkan siswa antar kelas dan masyarakat melalui lomba-lomba yang menarik dan seru ini. Para siswa bisa lebih kenal dan dekat antara satu sama lain sehingga rasa kekeluargaan itu ada.”ujarnya.
Sementara itu, Kepala MIN 30 Aceh Utara, H. Muhammad Yusuf, S.Pd.I menyampaikan apresiasi setinggi -tingginya kepada panitia, dan berharap acara ini mampu memperkuat karakter siswa sebagai kader Umat Persyarikatan dan Bangsa. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan menjelang 17 Agustus. Khusus pemilihan kelas terbersih dan terindah, baru tahun ini dilakukan pihaknya dan akan dibukukan sebagai agenda rutin tahunan.
“Murid-murid sangat antusias mengikuti lomba ini, bahkan diwarnai rasa senang dan gembira terpancar dari wajah mereka, sekalipun di bawah sengatan matahari. Apalagi dengan melibatkan pemuda gampong pada lomba tarik tambang saat adu kekuatan melawam tim dewan guru/pegawai madrasah, yang ikut disaksikan orangtua/wali murid dan warga sekitar, ujarnya lagi.
Dia menjelaskan, bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air sekaligus memupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan para siswa
“Insya Allah, hari ini saya akan menilai satu-persatu ruang belajar untuk menentukan kelas mana yang terbersih dan terindah serta saya mengapresiasi, menghargai dan berterima kasih kepada dewan guru dan pegawai selaku mitra kerja saya dii madrasah atas partisipasi dan kebersamaannya menyukseskan berbagai kegiatan ini”, ucap Kepala Madrasah yang hobbi bola ini.

Sabtu, 03 Agustus 2019

Renungan Qalbu.
By. Ibnoel Hajar. 

"FOKUS"

Ada seorang anak yang setiap hari rajin sholat ke masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ayahnya,
"Yah mulai hari ini saya tidak mau ke masjid lagi"

"Lho kenapa?" sahut sang ayah.

"Karena di masjid saya menemukan orang² yang kelihatannya agamis tapi sebenarnya tidak, ada yang sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain".

Sang ayah pun berpikir sejenak dan berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan setelah itu terserah kamu".

"Apa itu?"

"Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid, ingat jangan sampai ada air yang tumpah".

Si anak pun membawa segelas air berkeliling masjid dengan hati², hingga tak ada setetes air pun yang jatuh.

Sesampai di rumah sang ayah bertanya, "Bagaimana sudah kamu bawa air itu keliling masjid?",

"Sudah".

"Apakah ada yang tumpah?"

"Tidak".

"Apakah di masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?".

"Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini", jawab si anak.

"Apakah di masjid tadi ada orang² yang membicarakan kejelekan orang lain?", tanya sang ayah lagi.

"Wah, saya tidak dengar karena saya hanya konsentrasi menjaga air dalam gelas".

Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, "Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu".

Marilah kita fokus pada diri sendiri dalam beribadah, bekerja dan untuk terus menerus bebenah menjadi positif.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Jumat, 02 Agustus 2019

HAKIKAT URGENSI GURU INSPIRATIF


Oleh:
Ust. T. Ibnoel Hajar Ahmad, M.Pd
(Guru Honorer K2 Kemenag Kab. Aceh Utara - MIN 30 Aceh Utara)
E-Mail: ibnoelhajar83@gmail.com


“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 36)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada                pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.  Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Guru sebagai ujung tombak sekaligus garda terdepan terhadap keberhasilan pendidikan harus memiliki beberapa kompetensi seperti yang telah penulis sebutkan di atas. Kompetensi guru bukan hanya menguasai apa yang harus diajarkan, tapi bagaimana bisa membelajarkan kepada siswanya sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan peserta didik menjadi semakin termotivasi ketika sedang belajar dengan sosok guru yang mampu memberi inspirasi tersebut. Guru inspiratif tidak hanya mengajar tatapi mendidik generasi-generasi bangsa yang siap menjadikan bangsanya lebih baik lagi. Guru inspiratif adalah guru yang tidak hanya mengajar saja, tetapi juga mampu memberikan pengaruh positif ke dalam jiwa siswanya. Guru yang inspiratif harus mampu memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik dengan berbagai latar belakang yang berbeda (fisik, intelektual, sosial-emosional). Setiap individu adalah unik, ketika kita memperhatikan peserta didik di kelas dengan latar belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan, kemampuan, temperamen, minat yang beragam terhadap suatu pelajaran. Belum tentu anak yang duduk manis, diam itu memperhatikan dan mampu menyerap materi pelajaran dengan baik. Belum tentu juga anak yang ramai, tidak bisa diam di kelas itu identik dengan anak yang nakal dan bodoh. Agar kita bisa menjadi guru yang inspiratif seharusnya kita mampu memahami kondisi peserta didik yang beragam, dan selalu kita tanamkan bahwa “tidak ada anak yang bodoh”. Belum tentu anak yang dicap bodoh oleh gurunya itu tidak punya kelebihan, bisa jadi anak tersebut mempunyai kelebihan di bidang lain mungkin bisa menonjol di musik, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, matematic logic, spacial, naturalis,  maupun perpaduan dari beberapa multiple intelegency tersebut.
Oleh karena demikian, untuk bisa menjadi sosok guru yang inspiratif, guru harus mampu juga memegang prinsip care, share and trust. Care artinya, mampu memberi perhatian pada siswa dari latar belakang yang berbeda. Guru harus bisa merangkul, memberi semangat, dan memotivasi peserta didik di kelas. Share, artinya guru harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang bagi peserta didik. Guru harus mampu merancang strategi pembelajaran, metode, dan media yang menarik bagi peserta didik. Trust, artinya guru harus bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya, dan bisa memberi teladan, serta menanamkan karakter yang baik bagi peserta didik di sekolah. Dengan mengenal lebih dekat pada peserta didik, guru akan dapat menemukan strategi yang tepat dalam memberikan bimbingan dan membangkitkan motivasi belajar mereka.
Apabila semua guru mampu memiliki mindset demikian, mampu memegang prinsip care, share, trust dan mempunyai kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual. Maka, peserta didik akan merasa nyaman berada di kelas, tidak ada anak yang membolos, bahkan kehadiran guru inspiratif tersebut akan selalu dinanti di kelas. Lagi pula Allah telah memberi tahu kita melalui Alquran bahwa “Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum, bila kaum tersebut tidak mau berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri”. (QS. Ar-Ra’d: 11). Mudah-mudahan harapan kita semua, pada akhirnya guru inspiratif akan bisa mencetak generasi penerus yang berkarakter dan bisa menjadi ujung tombak keberhasilan pendidikan. Siapkah Anda menjadi guru yang inspiratif?